🔍 UTS-4: My Shape
Rubrik Penilaian: My SHAPE
Tujuan: Menyusun laporan komprehensif tentang siapa Aku berdasarkan hasil asesmen VIA, Piagam Diri, dan Identitas Naratif
📊 Assessment Overview
Metodologi Penilaian
Assessment Framework
Tools yang digunakan:
✅ VIA Character Strengths Survey (Disimpulkan dari Narasi)
✅ Piagam Diri (Personal Charter) (Disintesis dari
UTS-1)✅ Identitas Naratif (Narrative Identity) (Diekstrak dari
UTS-1,UTS-2,UTS-3)✅ My SHAPE Analysis
Periode assessment: Oktober 2025
Self-reflection period: (Selama penulisan UTS-1 hingga UTS-3)
Analisis ini adalah upaya untuk memberi “struktur” pada “wujud nan hidup” yang telah Aku ceritakan. Jika UTS-1 sampai UTS-3 adalah “cerita” dan “puisi”, maka UTS-4 adalah “baris kode” yang mendefinisikan logika di baliknya.
💪 VIA Character Strengths Analysis
Top 5 Character Strengths
1. Pemikiran Kritis (Judgment) - Rank #1
Definition: Berpikir jernih dan analitis, memeriksa semua sisi, dan membuat keputusan logis.
Personal manifestation:
-
Bukti dalam kehidupan sehari-hari: Seperti tertulis di
UTS-1, “Aku percaya pada pemikiran manusia. Aku akan selalu menganalisis masalah sampai ke akarnya… pada baris kode yang secara runtut mencoba menelaah masalah.” -
Situasi yang memunculkan strength ini: Saat menghadapi “keresahan” (
UTS-1) atau “retak yang mungkin bahkan tiada” (UTS-2) .
2. Apresiasi terhadap Keindahan & Keunggulan - Rank #2
Definition: Menyadari dan menghargai keindahan, keunggulan, dan keterampilan dalam berbagai domain, dari alam hingga seni.
Personal manifestation:
-
Bukti dalam kehidupan sehari-hari: Kemampuan untuk melihat “hujan” berevolusi dari “arena bermain” menjadi “teman merenung” . Menemukan makna pada “bulan sabit” , musik (J-Pop, Sayuri) , dan puisi (Tanka Kotonoha no Niwa) .
-
Impact pada hubungan: Kekuatan ini adalah bahan bakar untuk “imajinasi”.
3. Kecerdasan Sosial (Social Intelligence / Empathy) - Rank #3
Definition: Menyadari motif dan perasaan orang lain dan diri sendiri; tahu apa yang harus dilakukan agar sesuai dengan situasi sosial.
Personal manifestation:
-
Bukti dalam kehidupan sehari-hari: Ini adalah hasil dari gabungan #1 dan #2. Seperti di
UTS-1: “Pemikiran membantuku menganalisis masalah mereka, dan imajinasi membantuku merasakan apa yang tak terucap. Kedua hal ini membuka empatiku.” -
Impact pada hubungan: “memastikan mereka selalu tenang bila bersamaku.”
4. Harapan (Hope / Optimism) - Rank #4
Definition: Mengharapkan yang terbaik di masa depan dan berupaya untuk mencapainya; percaya bahwa masa depan yang baik adalah sesuatu yang dapat diwujudkan.
Personal manifestation:
-
Bukti dalam kehidupan sehari-hari: Ini adalah tema sentral dari
UTS-1(“Karena aku percaya.”) danUTS-2(“Setelah ini reda, aku ‘kan ‘percaya’ lagi.”). -
Situasi yang memunculkan strength ini: Muncul justru saat “diri yang gelisah” atau “air menerkam bentala”.
5. Cinta (Love) - Rank #5
Definition: Menghargai hubungan yang erat dengan orang lain, di mana berbagi dan kepedulian adalah timbal balik.
Personal manifestation:
-
Bukti dalam kehidupan sehari-hari: Tujuan akhir yang didefinisikan dalam
UTS-1bukanlah kesuksesan individual, melainkan “membangun keluarga yang sejahtera, untuk pasanganku dan anakku nanti.” -
Impact pada hubungan: Keinginan untuk “bertransaksi antar hati” dan “percaya padamu.”
VIA Insights & Reflection
Key Insights
Pola yang terlihat:
Pola utamanya adalah “Pemikiran + Imajinasi = Empati”. Kekuatan intelektual (Judgment) Aku tidak dingin; ia adalah alat untuk Apresiasi (Imajinasi) yang kemudian menghasilkan Kecerdasan Sosial (Empati) .
Kekuatan Aku (Harapan, Cinta) justru bersinar paling terang karena Aku menerima “kesedihan” (
UTS-2) dan “keresahan” (UTS-1) .
🎯 Piagam Diri (Personal Charter)
Core Identity Elements
Vision Statement
My Life Vision:
“Menciptakan ‘wujud nan hidup’ di mana aku bebas ‘melukis jalanku’, berpuncak pada pembangunan keluarga yang sejahtera dan penuh ‘kepercayaan’.”
Mission Statement
My Life Mission:
“Untuk ‘bertransaksi antar hati’ dengan ‘percaya’, menggunakan ‘pemikiran’ untuk menganalisis dan ‘imajinasi’ untuk merasakan.”
Values Framework
-
Kepercayaan (Believe/Trust)
- Definition: Keyakinan fundamental bahwa “semuanya akan berakhir dengan indah”, dan fondasi untuk “percaya pada diri sendiri” dan “percaya padamu.”
-
Empati (Empathy)
- Definition: Kemampuan aktif untuk “menganalisis masalah” dan “merasakan apa yang tak terucap” untuk membuat orang lain “tenang.”
-
Kejujuran Emosional (Emotional Honesty)
- Definition: Menolak “pura-pura bahagia” ; berani “menerima kesedihan” karena “rasa sakit… yang akan menyelamatkanmu.”
-
Koneksi (Connection)
- Definition: Keinginan untuk “konversasi sesama insan” dan “membuka diri di bawah hujan.”
-
Ketekunan (Perseverance)
- Definition: Meski “arti untuk terlahir juga tak kumengerti” , aku “terus berusaha untuk hidup.”
📖 Identitas Naratif (Narrative Identity)
Life Story Framework
Defining Chapters
Chapter 1: Era Penasaran (Masa Kecil)
-
Key events: “Hanya bisa menatapi hujan dari luar” ; “Gimana ya rasanya hujan?”
-
Foundation values: Hujan sebagai “momen langka” untuk “bersenang-senang” dan “melepas penat.”
Chapter 2: Era Transisi (Remaja - Dewasa Awal)
-
Turning points: Tumbuh besar (“lebih lelah tumbuh besar, haha”) .
-
Identity experiments: “Berteduh di bawah Labtek V ITB Ganesha.”
-
Challenges overcome: “Tiap hari kerjaannya ngerjain tugas besar… Gaada waktu.”
Chapter 3: Era Kontemplasi (Present)
-
Current identity: Asosiasi pada hujan telah “berevolusi.”
-
Present challenges: Belajar “membuka diri di bawah hujan.”
-
Integration process: Menyadari hujan bukan lagi “arena bermain,” tapi “teman merenung” dan “tempat… menerima kesedihan.”
Recurring Themes
Life Themes Analysis
Evolusi Makna: Hal yang sama (hujan) dapat berevolusi maknanya dari fisik (bermain) menjadi spiritual (merenung) .
Dualitas Pemikiran & Imajinasi: Selalu ada kontras antara “pemikiran” (analisis tugas) dan “imajinasi” (merasakan hujan) .
Keresahan vs Kepercayaan: Tema inti dari
index.mddanUTS-1, “diri yang gelisah” yang secara aktif memilih “percaya.”
🏗️ My SHAPE Analysis
S.H.A.P.E. Framework
S - Spiritual Gifts/Strengths
-
Empati: Kemampuan untuk “merasakan apa yang tak terucap” [cite: content/UTS-1-All-About-Me.md, content/UTS-2-Songs-for-You.md] dan membuat orang “tenang.”
-
Wawasan (Insight): Kemampuan untuk “menganalisis retak yang mungkin bahkan tiada” dan menemukan makna puitis dalam objek biasa (hujan , bulan sabit ).
H - Heart/Passion
-
Koneksi Otentik: “konversasi sesama insan dan bertransaksi antar hati.”
-
Ekspresi Puitis: Menulis cerita (
UTS-1), lagu (UTS-2) , dan narasi (UTS-3) sebagai cara “menuangkan pikiran.” -
Mencari Makna: “Arti terlahir pun kian tak dimengerti” —ada dorongan untuk terus mencari.
A - Abilities/Skills
-
Analisis Logis: Mahasiswa Teknik Informatika, “menganalisis masalah sampai ke akarnya,” “baris kode.”
-
Storytelling: Terbukti dalam
UTS-1-3, kemampuan merangkai narasi kohesif. -
Penulisan Puitis: Terbukti dalam lirik
UTS-2.
P - Personality
-
Introspektif & Reflektif: “tenggelam dalam pikiranku sendiri”, “menatap hujan” , “merenung dan berpikir.”
-
Observant: “Menjadi Pengamat,” “mengamati orang.”
-
Empathic: Digerakkan oleh “imajinasi” dan koneksi interpersonal.
-
Tenang: Membawa ketenangan bagi orang lain.
E - Experiences
-
Pengalaman Formatif (Hujan Masa Kecil): Belajar tentang “momen langka” dan kebahagiaan fisik.
-
Pengalaman Transformatif (Hujan Masa Kini): Belajar tentang “waktu yang fana” , “menerima kesedihan” , dan “membuka diri.”
-
Pengalaman Intelektual (Teknik Informatika): Mempertajam “pemikiran” dan “analisis.”
🔗 Integration & Synthesis
Connecting the Dots
Semua asesmen menunjuk pada satu tema sentral: Dualitas yang Harmonis.
-
VIAmenunjukkan harmoni antara Judgment (logika) dan Appreciation (rasa). -
Piagam Dirimenunjukkan Kepercayaan lahir dari Kejujuran Emosional (menerima sedih) . -
Naratifmenunjukkan Hujan berevolusi dari arena fisik menjadi arena spiritual. -
SHAPEmenunjukkan Analisis (A) dan Empati (S) bekerja bersama, tidak bertentangan.
Coherent Self-Portrait
“My Shape” adalah seorang Analis Puitis. Seseorang yang menggunakan “pemikiran” untuk memahami dunia dan “imajinasi” untuk memahaminya lebih dalam. Aku adalah wujud dari “kata sebatang kara” yang secara sadar “melukis jalannya” menuju “makna” —bukan dengan menolak “keresahan,” tapi dengan “menerimanya” sebagai bagian dari “kepercayaan.”
Gaps & Contradictions
-
Kontradiksi Utama: Seperti di
UTS-2, “pemikiran” dan “imajinasi” yang menciptakan empati juga merupakan sumber “air” (kesedihan)—“Menganalisis retak yang mungkin bahkan tiada” . Ini adalah kekuatan sekaligus kelemahan. -
Gaps: Narasi
UTS-3berakhir dengan “Mungkin” (“Mungkin, jika ada waktunya nanti, aku akan belajar membuka diri”) . Ini menunjukkan keinginan untuk koneksi, tapi belum tentu kemampuan untuk selalu mempraktikkannya.
💡 Insights & Surprises
Unexpected Discoveries
- Penemuan terbesar adalah bagaimana “rasa sakit” (
UTS-2) dan “kepercayaan” (UTS-1) bukanlah musuh. Lirik “Setelah ini reda, aku ‘kan ‘percaya’ lagi” adalah sebuah siklus, bukan kontradiksi.
Confirmation of Intuitions
- Analisis ini mengkonfirmasi intuisi Aku dari
UTS-1: bahwa kekuatan terbesar Aku (“daya tarik”) bukanlah satu hal, melainkan kombinasi dari “pemikiran” dan “imajinasi.”
📊 Summary Dashboard
My Shape at a Glance
Quick Reference
Top 3 Strengths: Pemikiran Kritis (Judgment), Apresiasi Keindahan, Kecerdasan Sosial (Empati).
Core Values: Kepercayaan, Empati, Kejujuran Emosional.
Primary Passion: Menciptakan koneksi otentik melalui “transaksi antar hati”.
Personality Highlights: Introspektif, Analitis, Puitis, Tenang.
Life Theme: “Evolusi dari ‘Keresahan Bulan Sabit’ menuju ‘Kepercayaan di Bawah Hujan’ .”
🎉 Celebration & Gratitude
Acknowledging Strengths
Aku merayakan kemampuan aku untuk menemukan makna (UTS-2, UTS-3) dalam keresahan (UTS-1), dan mengubahnya menjadi empati bagi orang lain.
Gratitude for Growth
Aku bersyukur atas “hujan” —baik yang literal maupun metaforis—karena telah berevolusi dari sekadar “air” menjadi “teman merenung” yang mengajarkan Aku untuk “percaya.”
Dibuat dengan 💚 sebagai bagian dari UTS Komunikasi Interpersonal